RINGKASAN MATERI PMM TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN: MENCEGAH PERUNDUNGAN

Topik Iklim Sekolah Aman: Mencegah Perundungan membahas tentang definisi, bahaya, serta cara mencegah dan menangani perundungan di lingkungan satuan Pendidikan. Dengan mempelajari topik ini, pendidik diharapkan mampu mengidentifikasi kasus perundungan beserta cara mencegah dan menanganinya di satuan Pendidikan.

Topik Iklim Sekolah Aman: Mencegah Perundungan terdiri dari tiga modul yaitu:

Modul Adakah Perundungan di Sekolahku?

Seringkali kita melihat peserta didik bermain dan bercanda bersama-sama di jam istirahat. Tak jarang mereka meledek atau menggoda satu sama lain karena suatu alasan tertentu. Apakah itu termasuk perundungan? Apa batasan antara perundungan dengan bercanda semata?

Pada modul ini, pendidik diajak untuk menjadi lebih peka terhadap situasi peserta didik dan keamanan lingkungan satuan pendidikan. Dengan mengenal arti perundungan lebih dalam, pendidik dapat mengidentifikasi kejadian perundungan yang mungkin terjadi di antara peserta didik, atau bahkan pada sesama rekan pendidik.

Pada modul ini terdapat dua materi yang dapat dipelajari. Adapun materinya adalah sebagai berikut.

1. Apa itu Perundungan?
  • Yuk Mengenal Perundungan di Sekolah!

Bullying atau perundungan merupakan tindakan yang merugikan bukan hanya untuk korban, namun juga untuk pelaku. Tak jarang dampaknya, baik secara fisik dan psikologis, tertinggal pada diri murid sampai jangka waktu yang lama. Dalam konteks sekolah, perundungan terjadi dalam lingkungan sekolah dan hubungan sosial yang terjadi antar peserta didik. Bukan hal sulit untuk membedakan perundungan dengan tindakan lain seperti bersenda gurau maupun menjahili sesama teman di sekolah. Dengan mengenal kekhasan perundungan, para pendidik dapat mencegah terjadinya tindakan perundungan dan peserta didik juga dapat memahami konsekuensi dari semua perbuatannya.

  • Memahami Jenis Perundungan

Perundungan yang terjadi di sekolah maupun lingkungan di sekitar peserta didik dapat muncul dalam berbagai bentuk. Tidak hanya dalam bentuk hinaan kata-kata kasar, namun juga dapat bersifat fisik dan sikap alienasi terhadap korban yang dapat mengganggu kondisi sosial maupun psikologis korban. Perundungan juga tidak hanya dapat terjadi dalam kejadian yang bersifat tatap muka, namun juga dapat terjadi di platform media digital yang menjadi wadah baru dalam melakukan perundungan.

  • Perundungan Ada di Mana-Mana!

Para pendidik mungkin familiar dengan bentuk-bentuk perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. Tapi seiring berkembangnya zaman, ternyata perundungan juga dapat terjadi di luar institusi sekolah. Misalnya, di area publik ataupun dunia maya. Pada materi ini para pendidik diajak untuk mengetahui tempat dan waktu perundungan, lengkap dengan contoh bentuk-bentuk perundungan yang dapat dialami peserta didik.

  • Kenali Peranmu di Situasi Perundungan

Dalam situasi perundungan, ternyata tidak serta merta semua orang menjadi pelaku atau korban. Ada juga peran lain yang senantiasa melanggengkan terjadinya kejadian perundungan di sekolah. Tidak hanya peserta didik, bisa jadi tenaga pendidik dan warga sekolah lain seperti tenaga keamanan dan kebersihan juga adalah orang-orang yang terlibat. Maka dari itu, penting untuk mengenali apakah seluruh pihak senantiasa menjaga sekolah sebagai ruang yang aman.

2. Mitos dan Fakta Mengenai Perundungan
  • Mitos dan Fakta: Basmi Perundungan Sejak dalam Pikiran!

Sebagai pendidik pasti sudah mengetahui satu atau dua hal seputar perundungan. Namun pada praktiknya, ternyata tidak semua pandangan soal perundungan yang umum beredar itu tepat. Pada materi ini para pendidik diajak untuk merefleksikan kembali pengetahuan yang dimiliki soal perundungan. Apakah pandangan kita tentang perundungan selama ini sudah tepat?

 

Modul Bagaimana Mengatasi Perundungan yang Sudah Terjadi?

Setelah para pendidik berhasil mengidentifikasi kejadian perundungan yang ada di satuan pendidikan, bagaimana langkah selanjutnya? Apa yang harus pendidik lakukan dalam menyikapi pelaku, korban, maupun bystander?

Pada modul ini, pendidik akan belajar untuk memahami perspektif pelaku, korban, dan bystander pada kejadian perundungan. Dengan begitu, pendidik akan lebih mudah menyusun strategi penanganan sesuai dengan kebijakan yang berlaku di satuan pendidikan maupun yang diatur oleh pemerintah.

Pada modul ini terdapat dua materi yang dapat dipelajari. Adapun materinya adalah sebagai berikut.

1. Menyikapi Pihak yang Terlibat dalam Perundungan
  • Berempati dengan Korban Perundungan

Sebagai pendidik tentunya memiliki otoritas untuk merespons situasi perundungan di sekolah dan segala dampak negatifnya terhadap korban. Pada materi ini pendidik diajak untuk memahami dampak emosional, fisik, sosial, dan akademis yang dialami korban perundungan.

  • Mengenal Pelaku Perundungan
  • Mengubah Penonton Menjadi Sekutu, Bisakah?

Dalam setiap kasus perundungan, pasti selalu ada tiga pihak yang terlibat: perundung, korban, dan penonton. Salah satu kunci dalam mengentaskan perundungan di lingkungan sekolah adalah dengan menjangkau penonton agar mereka dapat menjadi ally atau sekutu bagi korban perundungan. Setelah mempelajari materi ini, pendidik diharapkan mampu mengamati mengapa seseorang dapat menjadi penonton, mengidentifikasi apa yang dapat mereka lakukan untuk menjadi ally, serta melihat bagaimana pendidik dapat berperan dalam kondisi ini.

  • Apakah Pendidik Bisa Menjadi Perundung?

Seluruh warga sekolah bisa menjadi pelaku perundungan. Saat pendidik menjadi pelaku perundungan, biasanya terdapat keengganan dan kesulitan dari rekan sesama guru untuk menegur atau melaporkan kejadian tersebut. Pada materi ini pendidik belajar mengenai lingkungan yang melanggengkan perundungan dan juga langkah-langkah yang dapat diambil ketika melaporkannya.

2. Peran Sekolah dalam Mengatasi Perundungan
  • Mengatasi Perundungan di Sekitar Kita

Memahami apa yang sedang terjadi tentu berbeda dengan mengetahui apa yang perlu dilakukan. Pada materi ini, pendidik diajak untuk mengenali langkah-langkah yang dapat diambil ketika berhadapan dengan situasi perundungan. Tidak hanya harus menghadapi pelaku atau memberi dukungan terhadap korban, pendidik juga diharapkan dapat mendorong pelaku pasif atau bystanders menjadi agen aktif yang mau mencegah terjadinya perundungan.

  • Program dan Kebijakan untuk Mengatasi Perundungan

Pendidik dan sekolah sebagai satuan pendidikan dapat memiliki peran penting dalam usaha mengatasi perundungan yang terjadi di sekolah. Usaha ini bukan hanya ditujukan untuk kasus perundungan yang telah terjadi, namun juga yang belum dan kita harap tidak akan terjadi. Pada materi ini, mengantarkan pendidik untuk mengetahui apa saja program dan kebijakan yang dapat diambil oleh guru dan sekolah untuk mengatasi perundungan yang terjadi.

 

3. Modul Mencegah Perundungan di Satuan Pendidikan

Maraknya kejadian perundungan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan membutuhkan langkah cepat dan tepat untuk mencegah perundungan terjadi di satuan pendidikan kita. Pada modul ini, pendidik akan mempelajari strategi pencegahan yang dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh warga satuan pendidikan, termasuk guru BK, kepala sekolah, tenaga kependidikan lain, orang tua, maupun mitra jika diperlukan.

Pada modul ini terdapat dua materi yang dapat dipelajari. Adapun materinya adalah sebagai berikut.

1. Tanggap Cegah Perundungan!
  • Layanan BK, Cegah Perundungan

Dalam upaya mencegah perundungan di sekolah, diperlukan usaha sistematik yang tidak hanya dilakukan oleh tenaga pendidik secara individu, namun dilakukan bersama-sama. Pada materi ini, membahas mengenai pencegahan perundungan yang berdasarkan pada Prinsip Penanggulangan di Satuan Pendidikan dari Permendikbud no. 82 tahun 2015.

  • Cepat Tanggap dan Tepat Cegah Perundungan

Sekolah merupakan tempat belajar dan mengajar termasuk menghentikan perundungan. Menghentikan perundungan kurang tepat apabila sekolah hanya fokus kepada penyelesaian dibandingkan pendampingan korban dan mekanisme pengaduan yang tepat. Pada materi ini dibahas bagaimana membangun mekanisme pengaduan yang tepat dan komprehensif. Pendidik diharapkan dapat selalu melihat aspek pengaduan kasus secara komprehensif agar peserta didik benar-benar dapat keluar dari jeratan dan situasi perundungan.

2. Semua Berperan dalam Mencegah Perundungan
  • Semua Berperan dalam Mencegah Perundungan

Terkadang, kita lupa bahwa dibutuhkan ekosistem pendidikan yang sehat untuk benar-benar merdeka dari perundungan. Artinya, pencegahan perundungan bisa diupayakan tidak hanya oleh guru, namun juga peserta didik, keluarga, dan satuan pendidikan.

  • Yuk, Kenalan dengan Program Roots!

Pada materi ini, pendidik diperkenalkan dengan usaha mewujudkan sekolah bebas perundungan melalui penguatan internal di dalam sekolah. Pendidik diharapkan dapat termotivasi untuk menjadi Fasilitator Guru dan terlibat aktif dalam pencegahan perundungan di lingkungan sekolah.

  • Cegah Perundungan Mulai dari Kelas

Pada materi ini, pendidik diajak mengeksplorasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah perundungan di lingkup terkecil, yaitu di tingkat kelas. Dengan demkian, guru dapat mengetahui cara-cara mengobservasi potensi perilaku perundungan serta melatih dan berdiskusi dengan murid untuk mempraktikkan empati agar bersama-sama bisa mencegah perundungan.

Nah, demikian ringkasan materi pada Topik Iklim Sekolah Aman: Mencegah Perundungan.

Semoga Bermanfaat 😊

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *